Pintu Kembali

 


Dalam kegelapan malam, Alya duduk di depan pintu tua di rumah tua neneknya. Pintu itu terlihat seperti portal ke masa lalu, mengingatkannya pada kenangan manis bersama nenek tercinta yang kini telah tiada.

Nenek Alya selalu membawanya ke dunia yang penuh dengan cerita dan keajaiban. Setiap kali mereka melewati pintu itu, mereka berpetualang ke masa kecil nenek, mengunjungi tempat-tempat di mana kenangan itu terpahat begitu dalam.

Sejak kepergian nenek, pintu itu selalu tertutup rapat. Alya mengambil keputusan untuk membukanya kembali, untuk menemukan kembali jejak-jejak kenangan yang terkubur di balik pintu itu. Dengan hati gemetar, Alya memasukkan kunci tua yang nenek berikan padanya.

Saat pintu terbuka, Alya merasakan hembusan angin yang membawa aroma kenangan. Langkahnya melangkah perlahan, dan begitu pintu itu tertutup di belakangnya, Alya tiba di taman kecil yang indah di masa lalu.

Mata Alya berbinar melihat neneknya yang tersenyum lembut. Mereka menjelajahi taman itu, mengenang setiap sudut yang penuh dengan tawa dan kebahagiaan. Melalui obrolan ringan, nenek dan Alya berbagi kisah-kisah yang membuat hati hangat.

Waktu di taman itu terasa singkat, dan seiring langkah Alya kembali ke pintu, neneknya menghampirinya. Dengan pelukan hangat, nenek meletakkan sesuatu di tangan Alya kunci pintu itu.

"Alya, pintu ini selalu ada untukmu. Kenangan kita tetap hidup di sini. Kamu punya keajaiban dalam dirimu, sayang. Jangan pernah lupa itu," kata nenek dengan senyum lembut.

Alya melangkah keluar dari taman itu, membawa kembali kunci sebagai tanda ikatan yang abadi. Meski pintu kembali tertutup, kehangatan dan kebijaksanaan nenek tetap bersamanya.

Dengan hati penuh syukur, Alya menatap langit malam. Pintu itu mungkin tertutup, tetapi kisah-kisah neneknya akan selalu membimbing langkahnya, membuka pintu-pintu baru di masa depan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Timbulnya Keimanan Karena Ramadhan

Melodi Senja

Merdeka Dari Perasaan Takut