Timbulnya Keimanan Karena Ramadhan
Malam itu merupakan malam pertama di bulan ramadhan. Semua orang, termasuk dirimu berbahagia menyambutnya. Mendatangi masjid dengan hati yang senang. Kamu berhias diri agar tampil baik ketika shalat tarawih, pun begitu dengan yang lainnya.
Saking semangatnya, sampai-sampai kamu dan teman-temanmu terjaga sampai waktu sahur tiba. Memakan masakan ibu dengan keluarga di sepertiga malam, sungguh indahnya ramadhan membuat keluargamu berkumpul di meja makan.
Kamu menjadi lebih semangat untuk menjalani hari-hari. Dan lebih semangat juga untuk beribadah. Memang ramadhan ini memberi banyak nilai positif kepadamu. Padahal, kamu sebelum ramadhan sangat terpuruk karena dicampakkan kekasihmu.
Namun, ramadhan membawa semangat kembali untuk lebih bersemangat dalam melakukan semuanya. Ada beberapa hal yang harus kamu capai dalam ramadhan ini, entah dari sunnah maupun dari dalam dirimu sendiri.
Pertama, kamu ingin mengkhatamkan al quran, oleh karena itu kamu melakukan one day one juz. Karena terlalu bersemangat, di hari pertama saja kamu sudah menyelesaikan tiga juz. Sungguh luar biasa memang bulan ramadhan ini.
Hal ini dilakukan bukan semata-mata karena target yang ingin dicapai, ini dilakukan karena semua pekerjaan atau ibadah yang dikerjakan dalam bulan ramadhan, semua pahala dilipat gandakan. Sehingga kamu ingin menabung pahala sebanyak-banyaknya di bulan ini.
Kedua, melaksanakan ibadah shalat tarawih tanpa terputus satu hari pun. Memang melelahkan karena harus shalat sebanyak sebelas rakaat, namun semua itu terbayarkan dengan pahala yang didapat.
Dan dengan suasana ramadhan ini, shalat tarawih menjadi tidak terasa melelahkan. Kamu senang jika imam melakukan shalat tarawih dengan urutan empat rakaat, empat rakaat, dan tiga rakaat witir. Akan tetapi ada satu imam yang memakai urutan dua rakaat, dua rakaat, dua rakaat, dua rakaat, dua rakaat, dan satu rakaat witir. Hal itu membuat kamu dan teman-temanmu menjadi sedikit malas karena menghabiskan waktu lebih banyak.
Ketiga, puasa full selama sebulan. Tentu hal ini merupakan hal yang paling wajib dari kelimanya. Namanya saja biasa disebut bulan puasa, jadi tidak mungkin kamu melewatkan puasanya.
Biasanya, orang-orang sangat semangat bila waktu telah menunjukkan pukul empat sore. Semua orang keluar dari rumahnya, ada yang untuk membeli takjil atau bukaan, dan ada juga yang hanya untuk sekedar ngabuburit menunggu waktu buka.
Keempat, sukses malam lailatul qodarnya. Lailatul qadar atau malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan itu turun disalah satu hari, dalam sepuluh malam terakhir di bulan ramadhan.
Oleh karena itu masjid selalu ramai ketika sepuluh malam terakhir. Kamu pun ikut meramaikan masjid karena ingin mendapatkan malam lailatul qadar. Biasanya kamu lakukan dengan membaca al quran dan juga sholat-sholat sunnah.
Terakhir, yaitu membayar zakat. Kamu tidak Terlalu paham dengan zakat ini. Karena biasanya zakat kamu dan saudara-saudaramu selalu dibayarkan oleh orang tuamu. Namun sepertinya kamu ingin membayar zakat mu sendiri.
Selain mengerjakan sunnah-sunnahnya, ramadhan juga menambah semangat kamu melakukan kegiatan-kegiatan yang lain. Seperti olahraga bersepeda dan futsal, meskipun kamu puasa, kamu tetap semangat berolahraga agar tubuh tetap sehat dan bugar.
Hampir setiap hari kamu berolahraga. Sore bersepeda atau workout, malamnya bermain futsal dengan orang-orang di lingkunganmu. Bukannya badan semakin lemas, melainkan kamu semakin kuat dalam menjalankan ibadah sunnahmu.
Kamu menjalani ibadah puasa dengan semangat hari demi hari. Akan tetapi akhir-akhir ini punggungmu selalu terasa nyeri. Mungkin, karena belum kontrol ke doktermu.
Punggungmu nyeri bukan tanpa sebab, pada tahun 2019 kamu pernah operasi tulang belakang dikarenakan penyakit bawaan lahir. Karena nyeri yang kamu alami, penyakitnya pun menyebar, kamu juga menjadi demam.
Dan dikarenakan makananmu kurang terjaga, kamu pun sekarang diare. Kamu bolak-balik ke toilet hanya untuk buang air besar. Sampai-sampai kamu sulit untuk melakukan kegiatan yang lain.
Akan tetapi semua itu tidak menutup diri kamu untuk tetap beribadah di bulan yang suci ini. Kamu masih tetap menjalankan sunnahmu secara rutin. Kamu tetap membaca al quran, shalat tarawih, dan tentunya tetap puasa full.
Lebaran tinggal tujuh belas hari lagi, kamu harus lebih semangat dalam beribadah, dan jangan sampai ada target yang terlewat.
Komentar
Posting Komentar