Pasar Tradisional Tetap Jadi Pilihan Masyarakat
Pasar Santa Jaya (Foto : Elmo Febrian)
Matahari mulai naik ke permukaan menandakan hari baru telah tiba dan siap untuk dimulai. Sejuknya udara pagi pun jadi sumber semangat bagi setiap orang untuk beraktivitas. Salah satu tempat yang ramai dengan berbagai aktivitas di pagi hari adalah pasar tradisional, tempat dimana orang-orang berkumpul untuk saling bertukar dan mencari apa yang dibutuhkan.
Seperti yang berlangsung di Pasar Jaya Lenteng Agung setiap paginya. Menjadi satu-satunya pasar yang terletak di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan membuat pasar ini selalu ramai dikunjungi masyarakat setempat. Aktivitas jual beli di pasar ini bahkan masih berlangsung hingga menjelang sore hari.
Di tengah gempuran swalayan, minimarket, dan aplikasi belanja daring, Pasar Lenteng Agung yang merupakan pasar tradisional masih tetap eksis di kalangan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan ramainya jumlah masyarakat yang datang setiap harinya. Kepadatan pengunjung pasar selalu terjadi setiap pagi dan seringkali menimbulkan kemacetan lalu lintas yang cukup semrawut di sekitar pasar.
Dari Masa ke Masa
Pasar Lenteng Agung telah berdiri berpuluh-puluh tahun lamanya. Menurut keterangan dari Apriyanti, seorang penduduk lama di wilayah Jagakarsa, pada awalnya Pasar Lenteng Agung hanyalah sebuah pasar kecil dengan kondisi yang jauh dari kata baik. Hanya terdiri dari tenda-tenda yang ala kadarnya dan tanah becek tempat pengunjung menginjakkan kaki membuat pasar ini kurang nyaman bagi kebanyakan orang.
Berangkat dari banyaknya keluhan masyarakat terhadap kenyamanan pasar, akhirnya pemerintah pun mulai melakukan renovasi total terhadap pasar ini. Selama proses renovasi proses jual beli masyarakat dipindahkan ke tempat lain. Beberapa tahun berselang proses renovasi pun usai membuat Pasar Lenteng Agung berdiri dengan kokoh dan lebih nyaman untuk dikunjungi masyarakat.
Pada masa awal berdirinya pasar tradisional ini tentu jadi pilihan utama masyarakat untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga. Karena di masa itu belum banyak pilihan bagi masyarakat untuk membeli berbagai kebutuhan baik sandang, pangan, dan papan. Kondisi itu sangat berbeda dengan apa yang terjadi saat ini, dimana terdapat banyak pilihan bagi masyarakat untuk membeli apa yang mereka butuhkan.
Namun, di tengah gempuran tersebut nyatanya Pasar Lenteng Agung tetap menjadi pilihan masyarakat. Meski saat ini setiap orang bisa dengan mudah berbelanja dengan gawai, ternyata pasar tradisional tetap memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Dengan ramainya pengunjung pasar setiap harinya dapat disimpulkan bahwa kemudahan berbelanja dengan gawai belum dapat mengalahkan pesona pasar tradisional.
Memiliki Kepuasan Tersendiri
Udara di pasar tradisional yang panas dan sumpek nyatanya tak jadi penghalangan bagi masyarakat untuk bertransaksi. Bagi sebagian orang salah satunya Apriyanti kenyamanan berbelanja di swalayan belum bisa membuatnya berpaling dari pasar tradisional. Menurutnya lebih baik berpanas-panasan daripada harus mengeluarkan uang lebih untuk berbelanja di swalayan yang harganya jauh lebih mahal dari pasar tradisional.
“Untuk belanja bahan makanan sehari-hari saya lebih senang belanja di pasar, faktor utamanya sih karena harganya jauh lebih murah daripada di swalayan. Selain itu kualitas barangnya juga lebih bagus, lebih segar aja gitu karena setiap hari kan barangnya baru ya kalau di pasar,” kata Apriyanti, seorang pengunjung setia Pasar Jaya Lenteng Agung.
Teknologi digital yang juga kian berkembang membuat sayur, buah, bahkan daging-dagingan juga dapat diperoleh lewat aplikasi belanja daring. Namun, nyatanya hal ini juga belum cukup kuat untuk membuat masyarakat berpaling dari pasar tradisional. Dengan kata lain
pasar tradisional masih memiliki daya tarik paling tinggi bagi masyarakat.
“Kalau belanja sayur atau buah lewat aplikasi gitu sih gak pernah kepikiran ya. Barang seperti itu kan lebih enak dilihat langsung, kalau beli di aplikasi takutnya barang yang datang tidak sesuai malah jadi kecewa kita sebagai pembeli,” tutur Apriyanti.
Tak Tergantikan
Pasar tradisional dari masa ke masa tak banyak berkembang khususnya dari segi fasilitas. Pasar tradisional meski sudah melalui banyak proses renovasi tetaplah tempat yang tak bisa dijauhkan dari kesan panas, kumuh, dan kotor. Hal itu membuat banyak pihak pemilik kepentingan berlomba-lomba merebut hati masyarakat untuk beralih dari pasar tradisional dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
Kemajuan teknologi memang mempermudah kita dalam segala bidang, salah satunya berbelanja. Banyak sekali pilihan yang membuat kita tak harus mengeluarkan tenaga lebih untuk mencari kebutuhan yang kita inginkan. Namun, nyatanya kemajuan teknologi tersebut belum dapat menggantikan eksistensi pasar tradisional di hati masyarakat.
Komentar
Posting Komentar