Belajar Berbisnis Dalam Lingkungan Pondok Pesantren

 

Foto ilustrasi tentang berbisnis

Pondok Pesantren dan bisnis merupakan hal yang bertolak belakang, namun terdapat Pondok Pesantren yang mengajarkan santri dan santriwatinya untuk berbisnis.

Sebagian orang mungkin menganggap bahwa Pondok Pesantren itu seperti penjara, membosankan, dan sama sekali tidak menyenangkan. Tetapi berbeda dengan Pondok Pesantren yang berada di kota Jakarta Timur, Cibubur ini. Ponpes Minhaajjushshobirin namanya. Para santri dan santriwati diberikan pengalaman yang sangat menarik disini.

Tidak hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama, ponpes ini juga mengajarkan berbagai macam hal. Baik kegiatan olahraga, maupun ilmu berbisnis. Khusus untuk hari sabtu dan minggu, kedua hari tersebut digunakan untuk kegiatan diluar ilmu agama.

Pada hari sabtu pagi, semua santri dan santriwati diwajibkan untuk mengikuti kegiatan olahraga, mulai dari futsal, mini soccer, voli, sampai memanah. Sedangkan di siang hari, para santri dan santriwati diwajibkan mengikuti English Club dan Arabic Club.

Dan dihari minggu, para santri dan santriwati diajarkan berbisnis mulai dari nol. Media yang dijadikan untuk berbisnis ialah ikan lele, sayur kangkung, dan juga minuman dari tumbuhan dan rempah-rempah. 

Ponpes ini menyediakan beberapa kolam yang diisi dengan benih lele, dan setiap hari diberi makan dengan pelet. 

Lalu dengan cara hidroponik, air dari kolam lele tersebut digunakan untuk menyiram tanaman kangkung secara otomatis. Selain itu, para santri juga setiap sore menyiram kangkung secara manual.

Mengurus lele dan kangkung lebih diutamakan untuk para santri, sampai benih lele dan tanaman kangkung dapat dipanen. Hasilnya pun dijual oleh para santriwati ke warga di sekitar komplek Ponpes Minhaajjushshobirin.

Bukan berarti ketika lele dan kangkung belum bisa dipanen para santriwati tidak memiliki kegiatan. Para santriwati ini diarahkan untuk dapat membuat minuman dari tanaman lidah buaya dan juga dari rempah rempah.

Semua itu mereka pelajari dari nol, sampai dapat menjadi minuman. Setelah itu minuman pun didistribusikan ke warung-warung sekitar Ponpes Minhaajjushshobirin.

Saya sebagai santri di Ponpes tersebut pun merasakan efeknya, saya menjadi lebih mandiri dan berani memulai bisnis, meskipun hanya kecil-kecilan.

Dengan hal ini pun, Ponpes Minhaajjusshobirin dapat merubah stigma yang beredar di masyarakat bahwa ponpes itu seperti penjara, membosankan dan tidak menyenangkan dengan ponpes itu menyenangkan dan juga bermanfaat bagi para santri. Baik untuk ilmu dunia maupun ilmu akhirat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Timbulnya Keimanan Karena Ramadhan

Melodi Senja

Merdeka Dari Perasaan Takut